"delapan" meaning in All languages combined

{
  "categories": [
    {
      "kind": "other",
      "name": "Kata bahasa Indonesia",
      "parents": [],
      "source": "w"
    },
    {
      "kind": "other",
      "name": "Kata dengan terjemahan bahasa Belanda",
      "parents": [],
      "source": "w"
    },
    {
      "kind": "other",
      "name": "Kata dengan terjemahan bahasa Esperanto",
      "parents": [],
      "source": "w"
    },
    {
      "kind": "other",
      "name": "Kata dengan terjemahan bahasa Finlandia",
      "parents": [],
      "source": "w"
    },
    {
      "kind": "other",
      "name": "Kata dengan terjemahan bahasa Inggris",
      "parents": [],
      "source": "w"
    },
    {
      "kind": "other",
      "name": "Kata dengan terjemahan bahasa Prancis",
      "parents": [],
      "source": "w"
    },
    {
      "kind": "other",
      "name": "Kata dengan terjemahan bahasa Swedia",
      "parents": [],
      "source": "w"
    },
    {
      "kind": "other",
      "langcode": "id",
      "name": "Numeralia",
      "orig": "id:Numeralia",
      "parents": [],
      "source": "w"
    }
  ],
  "derived": [
    {
      "word": "kedelapan"
    }
  ],
  "etymology_texts": [
    "delapan: dua- + alap ‘mengambil buah’ + -an (dua kurangnya dari sepuluh). Dalam Hikayat Seri Rama yang naskahnya berasal dari masa sebelum 1633 terdapat dua bentuk untuk ‘8’, yaitu dualapan dan delapan. Bentuk pertama muncul jauh lebih sering daripada bentuk kedua. Rupanya, pada masa penyususan Hikayat Seri Rama urutan -ua- baru mulai mengalami pelemahan dan menjadi schwa [ə]. Dalam Hikayat Inderaputera yang ditulis di sekitar 1700 dan yang berasal dari zaman sebelum 1600 muncul bentuk dulapan yang bisa dianggap merupakan langkah menengah antara dualapan dan delapan: urutan -ua- disingkat menjadi -u- sebelum vokalnya dilemahkan dan menjadi [ə]. Langkah perkembangan berikutnya terlihat dalam Surat Farquhar yang ditulis antara 1819 dan 1821: suku kata pertama dihilangkan sehingga ‘8’ muncul sebagai lapan. Kata lapan sekarang ini digunakan dalam bahasa Melayu Malaysia, sedangkan bahasa Indonesia memelihara bentuk delapan.",
    "Lihat pula etimologi sembilan"
  ],
  "lang": "bahasa Indonesia",
  "lang_code": "id",
  "pos": "num",
  "pos_title": "Numeralia",
  "senses": [
    {
      "glosses": [
        "angka 8; bilangan sesudah tujuh (7) dan sebelum sembilan (9)"
      ],
      "id": "id-delapan-id-num-uuyhFW28"
    }
  ],
  "translations": [
    {
      "lang": "Belanda",
      "lang_code": "nl",
      "sense": "Terjemahan",
      "word": "acht"
    },
    {
      "lang": "Inggris",
      "lang_code": "en",
      "sense": "Terjemahan",
      "word": "eight"
    },
    {
      "lang": "Esperanto",
      "lang_code": "eo",
      "sense": "Terjemahan",
      "word": "ok"
    },
    {
      "lang": "Finlandia",
      "lang_code": "fi",
      "sense": "Terjemahan",
      "word": "kahdeksan"
    },
    {
      "lang": "Prancis",
      "lang_code": "fr",
      "sense": "Terjemahan",
      "word": "huit"
    },
    {
      "lang": "Swedia",
      "lang_code": "sv",
      "sense": "Terjemahan",
      "word": "åtta"
    }
  ],
  "word": "delapan"
}

{
  "categories": [
    "Kata bahasa Indonesia",
    "Kata dengan terjemahan bahasa Belanda",
    "Kata dengan terjemahan bahasa Esperanto",
    "Kata dengan terjemahan bahasa Finlandia",
    "Kata dengan terjemahan bahasa Inggris",
    "Kata dengan terjemahan bahasa Prancis",
    "Kata dengan terjemahan bahasa Swedia",
    "id:Numeralia"
  ],
  "derived": [
    {
      "word": "kedelapan"
    }
  ],
  "etymology_texts": [
    "delapan: dua- + alap ‘mengambil buah’ + -an (dua kurangnya dari sepuluh). Dalam Hikayat Seri Rama yang naskahnya berasal dari masa sebelum 1633 terdapat dua bentuk untuk ‘8’, yaitu dualapan dan delapan. Bentuk pertama muncul jauh lebih sering daripada bentuk kedua. Rupanya, pada masa penyususan Hikayat Seri Rama urutan -ua- baru mulai mengalami pelemahan dan menjadi schwa [ə]. Dalam Hikayat Inderaputera yang ditulis di sekitar 1700 dan yang berasal dari zaman sebelum 1600 muncul bentuk dulapan yang bisa dianggap merupakan langkah menengah antara dualapan dan delapan: urutan -ua- disingkat menjadi -u- sebelum vokalnya dilemahkan dan menjadi [ə]. Langkah perkembangan berikutnya terlihat dalam Surat Farquhar yang ditulis antara 1819 dan 1821: suku kata pertama dihilangkan sehingga ‘8’ muncul sebagai lapan. Kata lapan sekarang ini digunakan dalam bahasa Melayu Malaysia, sedangkan bahasa Indonesia memelihara bentuk delapan.",
    "Lihat pula etimologi sembilan"
  ],
  "lang": "bahasa Indonesia",
  "lang_code": "id",
  "pos": "num",
  "pos_title": "Numeralia",
  "senses": [
    {
      "glosses": [
        "angka 8; bilangan sesudah tujuh (7) dan sebelum sembilan (9)"
      ]
    }
  ],
  "translations": [
    {
      "lang": "Belanda",
      "lang_code": "nl",
      "sense": "Terjemahan",
      "word": "acht"
    },
    {
      "lang": "Inggris",
      "lang_code": "en",
      "sense": "Terjemahan",
      "word": "eight"
    },
    {
      "lang": "Esperanto",
      "lang_code": "eo",
      "sense": "Terjemahan",
      "word": "ok"
    },
    {
      "lang": "Finlandia",
      "lang_code": "fi",
      "sense": "Terjemahan",
      "word": "kahdeksan"
    },
    {
      "lang": "Prancis",
      "lang_code": "fr",
      "sense": "Terjemahan",
      "word": "huit"
    },
    {
      "lang": "Swedia",
      "lang_code": "sv",
      "sense": "Terjemahan",
      "word": "åtta"
    }
  ],
  "word": "delapan"
}